Langsung ke konten utama

Tips Jualan Pertama untuk Founder Non-Marketer

Baru memulai startup dan bukan orang marketing? Pelajari tips jualan pertama yang praktis dan efektif untuk founder non-marketer dalam artikel ini.

Banyak founder memulai startup dengan skill teknis atau ide besar — tapi kesulitan saat harus jualan. Padahal, menjual itu bagian penting dari validasi dan pertumbuhan awal. Kabar baiknya: kamu gak perlu jadi ahli sales atau punya background marketing untuk mulai jualan. Yang kamu butuhkan adalah mindset yang tepat dan strategi yang sederhana.

Kenapa Founder Harus Bisa Jualan?

  1. Kamu orang yang paling paham tentang produkmu.
    Jadi, kamu juga yang paling bisa menjelaskan manfaatnya.

  2. Di tahap awal, pelanggan beli karena kamu, bukan produkmu.
    Personal trust matters.

  3. Jualan adalah proses validasi langsung dari pengguna.
    Kalau gak bisa jual, bisa jadi ada yang salah di ide atau solusimu.

Tips Jualan Pertama Buat Founder Non-Marketer

1. Mulai dari Circle Terdekat

Jangan malu untuk mulai dari teman, komunitas, atau koneksi LinkedIn.
Pitch dengan jujur: kamu sedang membangun solusi dan butuh masukan.

Fokus pada: "Aku ingin bantu kamu menyelesaikan masalah ini."

2. Gunakan Bahasa yang Dipahami Pengguna

Jangan pakai istilah teknis. Gunakan bahasa sehari-hari.
Ceritakan: masalah → solusi → hasil yang mereka dapat.

❌ “Aplikasi berbasis AI untuk efisiensi kerja”

✅ “Alat bantu kerja biar tugas selesai lebih cepat tanpa lembur.”

3. Buat Versi Demo atau Simulasi Produk

Kalau produkmu belum jadi, tunjukkan ide dan alurnya.
Bisa lewat:

  • Slide presentasi
  • Figma/Canva prototype
  • Video demo singkat 

Gunanya: bangun kepercayaan + feedback real-time

4. Gunakan DM & WhatsApp Bukan Iklan Dulu

Kirim pesan personal yang tidak jualan secara langsung.
Ajak ngobrol, tanya masalah mereka, lalu kenalkan solusi kamu.

“Eh aku lagi bikin solusi buat bantu orang yang susah kelola kerjaan, kamu pernah ngalamin kayak gitu gak?”

5. Catat Semua Feedback

Apa yang bikin mereka tertarik?
Apa yang bikin mereka nolak?

Data ini penting untuk menyempurnakan pitch kamu dan produknya.

6. Tawarkan Value Sebelum Harga

Jelaskan manfaat dan hasil, bukan fitur atau harga.

❌ “Hanya Rp50.000 per bulan”

✅ “Bantu kamu hemat 5 jam kerja setiap minggu, cuma seharga kopi mingguan.”

7. Jangan Takut Ditolak

Penolakan itu bagian dari proses.
Semakin sering kamu jualan, semakin cepat kamu ngerti apa yang berhasil dan apa yang enggak.

Kesimpulan

Kamu gak perlu jadi sales expert untuk bisa mulai jualan. Yang kamu butuh:

✅ Paham masalah pengguna
✅ Percaya sama solusi kamu
✅ Mau ngobrol, dengerin, dan terus belajar dari pasar

Startup pertama kamu bukan soal besar-besaran, tapi soal keberanian buat mulai ngomong sama calon pengguna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Customer Persona: Cara Efektif Mengenali Target Pasar Startup Anda

Menentukan siapa target pasar startup Anda bukan hanya soal demografi seperti usia atau lokasi. Untuk benar-benar memahami calon pengguna, Anda perlu membuat customer persona — gambaran detail dari pengguna ideal Anda. Artikel ini akan membahas apa itu customer persona, mengapa penting, dan bagaimana cara membuatnya secara efektif. Apa Itu Customer Persona? Customer persona adalah representasi fiktif dari target pelanggan Anda berdasarkan riset data nyata. Persona ini biasanya mencakup: Nama (fiktif) Usia, jenis kelamin, pekerjaan Tujuan dan tantangan Motivasi membeli Kebiasaan online Masalah utama yang bisa diselesaikan oleh produk/layanan Anda Kenapa Customer Persona Penting untuk Startup? Memfokuskan Strategi Pemasaran: Dengan memahami siapa audiens Anda, Anda bisa membuat pesan marketing yang lebih relevan. Membantu Pengembangan Produk: Persona membantu tim produk membuat fitur yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna. Efisiensi Biaya: Anda bisa menghindari p...

Cara Menentukan Model Bisnis yang Tepat untuk Startup Kamu

Apa Itu Model Bisnis Startup? Model bisnis startup adalah cara bagaimana startup menghasilkan uang dari produk atau layanan yang ditawarkan. Ini mencakup siapa pelangganmu, bagaimana kamu memberikan nilai, dan bagaimana kamu menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan. Memilih model bisnis yang tepat sejak awal adalah langkah penting bagi setiap founder startup. Model bisnis bukan hanya tentang harga, tapi tentang strategi bertahan dan tumbuh di tengah persaingan. Mengapa Memilih Model Bisnis Itu Penting? Startup sering gagal bukan karena produknya buruk, tapi karena tidak tahu cara menghasilkan uang secara berkelanjutan . Dengan model bisnis yang tepat, kamu bisa: Memahami pola pendapatan Mengoptimalkan pengalaman pelanggan Menarik investor dengan model yang terbukti bekerja Menjaga keberlangsungan startup dalam jangka panjang Jenis-Jenis Model Bisnis Startup Berikut beberapa model bisnis populer untuk startup , lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya: 1. Subscription M...